jumanto.net – Arti Bahasa Jawa Ngapak Kepriwe, Kepriben, Kepimen, Keprigen, Keprimen. Bahasa Jawa ngapak adalah bahasa jawa yang punya kosakata unik, berbeda dengan bahasa jawa di tempat lain, Misalkan saja kosakata kepriwe deneng bisa kaya kuwe yang artinya gimana kok bisa kayak gitu, atau istilah inyong, kiye, kue, kae, tumon, ora memper, rika, kencot, dan sebagainya.
Bagi orang yang terbiasa berbahasa ngapak, obrolan percakapan mereka sehari-hari tentu gak lucu.
Tapi, bagi orang Jawa lain dan orang luar jawa yang baru pertama kali mendengar, biasanya akan ketawa karena logat dan bahasa jawanya yang lucu.
Dulu, kamu tentu sering menyaksikan kartika putri, artis yang kini sudah hijrah, terbiasa ngomong ngapak di televisi.
Atau sekarang mungkin kamu sering nonton Bocah Ngapak di Trans 7, bocah asal kebumen yang melakukan percakapan bahasa ngapak.
Nah, itu adalah kekayaan bangsa kita yang patut dipelihara, karena yang seperti ini akan membuat negara kita makin unik.
Kekayaan Penggunaan Bahasa Jawa Ngapak
Penggunaan kosakata ngapak juga ternyata tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain.
Meskipun artinya sama, namun kosakatanya berbeda.
Dalam satu kabupaten pun, terkadang beda penggunaan.
Misalkan di Purbalingga, bahasa jawa ngapaknya kamu itu ada dua: ko dan koe.
Kalau saya yang tinggal di Pelumutan, Kemangkon, Purbalingga, menggunakan ko untuk mengatakan kamu.
Contohnya: ko wis madhang apa urung (kamu sudah makan belum).
Tapi di Purbalingga bagian utara misalkan, ada yang menggunakan koe.
Misalkan: koe tumon anakku ora (kamu lihat anak saya gak).
Begitu juga dengan kosakata bahasa jawa ngapaknya bagaimana, ada yang menggunakan: kepriwe, kepriben, keprimen, kepimen, dan keprigen
Arti Kepriwe, Kepriben, Kepimen, Keprigen, Keprimen
Kepriwe, Kepriben, Kepimen, Keprigen, Keprimen adalah lima kosakata yang memiliki arti sama.
Semuanya berarti bagaimana, gimana, atau how dalam Bahasa Inggris.
Namun, kosakata di atas menjadi kosakata khas di daerah yang berbahasa ngapak.
Kepriwe
Kepriwe ini banyak digunakan di daerah eks Karesidenan Banyumas seperti Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
Tempat kami, Pelumutan, juga terbiasa menggunakan kata kepriwe untuk menanyakan bagaimana.
Atau dalam percakapan, sering disingkat dengan Priwe, dibuang ke-nya.
Contoh penggunaannya:
Kepriwe kabare rika? (Gimana kabar kamu?)
Belanja di shopee sekarang:
Kepriben
Arti kata kepriben juga sama dengan kepriwe, artinya gimana atau bagaimana.
Kosakata ini mungkin banyak digunakan di daerah Brebes sana.
Di Purbalingga pun ada juga yang menggunakan, tapi kebanyakan menggunakan kata kepriwe.
Dalam dialog, biasa disingkat juga dengan priben, artinya gimana.
Contoh:
Umahe rika priben kae, sida didol apa ora, artinya: Rumahmu gimana itu, jadi dijual gak?
Kepimen
Untuk bahasa jawa ngapak Tegal, istilah ini yang paling banyak digunakan.
Biasanya saat ngomong, disingkat Pimen.
Kepimen atau pimen juga artinya gimana.
Contoh penggunaannya:
Pimen, wis rampung?
Artinya: gimana, sudah selesai?
Kepimen jane (Gimana sebenarnya)
Keprimen
Mirip dengan kepimen, dikasih huruf r di tengahnya.
Pengucapannya sering disingkat dengan Primen.
Contohnya dalam kalimat:
Ceritane keprimen, kok rika bisa tekan ngeneh (Ceritanya gimana, kok kamu bisa sampai sini).
Keprigen
Ungkapan bahasa ngapak yang artinya gimana selanjutnya adalah keprigen.
Biasa disingkat juga dengan Prigen.
Contohnya dalam kalimat:
Keprigen, wis metu urung duite (Gimana, sudah keluar belum uangnya)
Nah, gimana, kosakata bahasa ngapak ternyata sangat kaya bukan.
Dan unik tentunya.
Ini adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga.
Kesimpulan
Untuk menanyakan “bagaimana” dalam bahasa jawa ngapak, kita bisa menggunakan istilah:
- kepriwe
- kepriben
- kepimen
- keprimen
- keprigen
Biasanya disingkat juga dengan membuang ke-nya.
Demikian arti kosakata bahasa jawa ngapak Kepriwe, Kepriben, Kepimen, Keprigen, Keprimen beserta contoh penggunannya. Baca juga: lulusan ut bisa apa?.