jumanto.net – Profil Desa Pelumutan. Desa Pelumutan sempat terkenal karena keberadaan pemakan mayat, Sumanto, pada tahun 2003 lalu. Setelah itu, banyak yang tidak mengenal lagi Desa Pelumutan, terutama yang berasal dari luar Purbalingga.
Desa Pelumutan termasuk salah satu daerah tertinggal, dengan label “IDT”, saat saya masih kecil dulu.
Buat kamu anak Pelumutan yang seumuran saya, pasti dulu menjumpai label IDT buat desa Pelumutan.
Sampai saya masuk SMP, saya diejek sama seorang kawan, karena berasal dari Desa Pelumutan, Desa Tertinggal, dengan label IDT.
Padahal, Pelumutan menyimpan sejuta pesona, buat saya yang menghabiskan masa kecil di sana hehehe.
Profil Lengkap Desa Pelumutan
Lokasi Desa Pelumutan
Desa Pelumutan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kemangkon, berada di paling selatan dari Kabupaten Purbalingga.
Desa Pelumutan masuk ke kawasan dataran rendah, berbeda dengan kawasan Purbalingga bagian utara yang masuk ke kaki Gunung Slamet dan beberapa pegunungan lainnya.
Karena masuk ke dataran rendah, hawa udara cenderung panas, dibandingkan Purbalingga bagian utara.
Batas Desa Pelumutan
Batas-batas Desa Pelumutan adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara: Desa Senon
- Sebelah timur: Desa Majatengah
- Sebelah Selatan: Sungai Serayu
- Sebelah Barat: Desa Bokol
Pelumutan memiliki garis sungai yang cukup panjang dan keberadaan sungai ini cukup menunjang perekonomian warga.
Mata Pencaharian Masyarakat
Mayoritas masyarakat Desa Pelumutan bekerja sebagai petani dan buruh tani.
Bagi yang punya tanah persawahan, mereka mengerjakan tanah sendiri, sedangkan yang tidak punya tanah, bekerja sebagai buruh tani atau sewa lahan.
Dulu, banyak juga masyarakat desa Pelumutan yang berprofesi sebagai penyadap nira pohon kelapa.
Makin ke sini, jumlah penyadap nira (tukang nderes) kian berkurang.
Masyarakat desa Pelumutan juga banyak yang merantau ke Jakarta dan kota lainnya.
Namun, dengan keberadaan pabrik-pabrik di Purbalingga, mulai banyak masyarakat Desa Pelumutan yang bekerja di pabrik tersebut, terutama kaum perempuan.
Fasilitas Kesehatan Desa
Desa Pelumutan memiliki Polindes, atau poliklinik desa, dengan bidan desa yang bekerja di sana. Posyandu juga rutin digelar untuk kesehatan anak.
Tidak ada rumah sakit atau klinik di desa Pelumutan.
Fasilitas Pendidikan
Desa Pelumutan memiliki 1 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berada di Dusun II, dekat dengan SDN 1 Pelumutan.
Untuk Taman Kanak-kanak, ada dua, satu di Dusun II dan satu di Dusun III.
Sedangkan pendidikan sekolah dasar, ada dua SD dan satu MI.
Kamu sekolah di SD mana hayo hehehe.
Saya di SD N 2 Pelumutan 😀
Grumul Desa
Selain terbagi atas 3 Dusun, Desa Pelumutan juga terbagi atas grumul-grumul:
- Kedung Ketur
- Cungis
- Munthang
- Ndukuh
- Sendang Sari
- Cathutan
MI Pelumutan
MI atau Madrasah Ibtidaiyah Pelumutan adalah sekolah swasta berbasis agama satu-satunya untuk tingkat SD yang ada di Desa ini.
Lokasinya ada di Dusun III, di belakang Pasar Grumung.
Berada di bawah Kementerian Agama, membuat sekolah ini jadi alternatif buat anak yang ingin memperdalam pengatahuan agama.
Kunjungi juga: kutabawa flower garden.
Akses Masuk Desa Pelumutan
Akses masuk Desa Pelumutan cukup mudah, dengan kondisi jalan yang relatif bagus.
Untuk mencapai desa Pelumutan, bisa ditempuh lewat berbagai jalur, baik dari utara, selatan, timur, maupun barat.
Dari sebelah utara, ada dua akses masuk, dua-duanya lewat desa Senon.
Akses masuk lewat timur, lewat Kedung Ketur, perbatasan dengan Majatengah.
Akses masuk lewat selatan, harus menyeberang sungai, bisa menggunakan jasa perahu (gethek) atau menyeberang lewat Jembatan Gantung di Dusun III.
Sementara akses masuk lewat barat, tembus ke Desa Bokol.
Desa Pelumutan dapat diakses lewat semua penjuru mata angin.
Kunjungi juga: wisata purbalingga.
Transportasi ke Desa Pelumutan
Belum ada angkutan umum yang lewat Desa Pelumutan. Untuk ke sini, bisa naik angkot ke Penican dari Purbalingga, lanjut naik ojek.
Atau kalau pengin gampang, pesan transportasi online.
Dari Stasiun Purwokerto ke Pelumutan, saya terbiasa naik taksi online.
Kunjungi juga: embung pelumutan.
Asal Usul Desa Pelumutan
Ada yang menyebutkan, kenapa disebut desa Pelumutan, konon dulu karena di desa ini banyak lumutnya.
Jaman saya kecil, lumut banyak sekali dijumpai di sungai serayu, terutama saat musim kemarau.
Lumut biasa dipakai untuk pakan pancing, saat warga mau mancing di kali.
Sayangnya, saya belum punya data, sejak kapan desa Pelumutan didirikan, siapa yang memberi nama, dan arti dari kata Pelumutan itu sendiri.
Kalau kamu punya data, boleh ditambahkan di sini.
Itulah beberapa informasi tentang Profil Desa Pelumutan, Kemangkon Purbalingga. Baca juga: wisata desa pelumutan.